Jumat, 02 Maret 2012

Kisah Unik di Danau Tolire

Posted on  


KISAH_di sebuah desa kecil, seorang ayah menghamili putrinya sendiri dan menyebabkan kemarahan Dewa. Dewa kemudian mengutuk keduanya ke dalam bentuk yang terpancar di Danau Tolire, Maluku Utara. Danau yang berukuran besar menggambarkan sosok sang ayah sedangkan yang kecil mencerminkan putrinya.
Seperti kisah danau di Indonesia pada umumnya yang diiringi mitos, Danau Tolire pun berlaku demikian. Malahan ada satu mitos lagi dimana masyarakat setempat percaya bahwa danau adalah rumah bagi banyak buaya tak terlihat.

Meskipun hanya cerita yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya, nyatanya ini menjadi salah satu daya tarik selain keindahan alam yang ada di sekitar danau. Cerita ini menjadi bumbu pemanis bagi orang-orang yang ingin mengetahui keindahan Danau Tolire.

Danau Tolire mempunyai luas 5 hektare dengan kedalaman 50 meter. Danau yang berada sekitar 10 kilometer dari kota utama, Ternate, ini berada di kaki Gunung Gamalama, gunung tertinggi di Maluku Utara dengan puncak tertinggi mencapai 1.715 meter di atas permukaan laut.

Berada di kawasan wisata ini Anda akan melihat perpaduan pandangan Gunung Gamalama, air danau yang jernih, pandangan hijau hutan, suara burung berkicau dan senyum ramah orang Ternate. Semua membuat tempat ini bersinar dengan keindahan.
Ada satu keunikan yang hingga kini masih bertahan. Beredar kisah kalau melempar sesuatu ke danau, bagaimana pun kuatnya lemparan dengan menggunakan batu atau benda lain, tidak akan pernah menyentuh air danau.

Padahal, saat melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar. Barangkali mereka yang pertama kali berkunjung ke danau itu, tidak akan percaya dengan cerita yang ada. Meski begitu, nampak para penjual menyediakan batu seharga Rp 1.000 untuk lima buahnya. Sejauh ini tidak seorang pun mampu melemparkan batu-batu itu hingga menyentuh permukaan air danau.
Oiya, ada satu cerita menarik lagi menyangkut Danau Tolire. Konon, di dasar danaunya terdapat banyak harta karun yang dibuang oleh masyarakat Kesultanan Ternate saat Portugis datang menjajah pada abad ke-15. Hingga saat ini belum ada satupun yang membuktikan kisah tersebut.

Bila ingin berkunjung ke Danau Tolire Besar dan Tolire Kecil, tidaklah sulit. Untuk mencapai tempat itu hanya dibutuhkan waktu sekitar 10 menit dari pusat kota Ternate, dengan menggunakan mobil carteran Rp250 ribu per hari, atau menyewa ojek sepeda motor dengan tarif Rp10 ribu per jam.
Saat mengunjungi Danau Tolire Besar, banyak obyek wisata lainnya yang bisa dinikmati, seperti keindahan panorama puncak Gunung Gamalama, sejumlah benteng peninggalan Portugis dan makam Sultan Babullah, Sultan Ternate yang terdapat di jalan menuju danau tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar